Di Jakarta, Senin, dia bilang, terdapat tiga maskapai yang semula mengambil dokumen untuk tender maskapai yang memberangkatkan jemaah haji yaitu Garuda Indonesia, Saudia, dan Sriwijaya Air.
"Tapi hanya Garuda dan Saudia yang mengembalikan dokumen," kata dia, dalam penandatanganan nota kesepahaman kerja sama transportasi udara antara Kementerian Agama dengan Garuda Indonesia dan Saudia, di kantornya Jakarta.
Penandatanganan itu dilakukan Ali, Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero), Pahala N Mansury, dan GM Hajj Umrah, Sales, and Revenue Saudi Arabaian Airlines, Amer G Alghamdi.
Ali mengatakan, penerbangan haji tahun ini menggunakan sistem sewa pesawat terbang tanpa transit kecuali untuk pengisian bahan bakar dan alasan keamanan penerbangan.
Sementara itu, Mansury mengatakan, PT Garuda Indonesia menyiapkan armada terbaik untuk memastikan layanan penerbangan haji yang berkualitas. Peningkatan akan dipertahankan dan diperkuat agar lebih baik seperti ketepatan waktu penerbangan 95 persen.
Dia mengatakan, Garuda Indonesia juga menyiapkan paket layanan hiburan Islami di pesawat bagi jemaah haji selama penerbangan dari Indonesia ke Arab Saudi dan sebaliknya.
PT Garuda Indonesia, kata dia, juga menyiapkan kru terbaiknya guna melayani jamaah Indonesia untuk penyelenggaraan haji tahun ini yaitu 540 orang atau lebih banyak dari tahun lalu sebanyak 506 personel.
Alghamdi berterima kasih kepada pihak-pihak yang membercayai Saudia untuk membawa jamaah haji Indonesia. "Tahun ini kami bangga membawa 98.000 penumpang dari empat titik berbeda di Indonesia yaitu Jakarta, Batam, Medan dan Palembang. Seperti yang anda tahu Saudia telah melayani jemaah Indonesia sejak 1999 atau sudah 19 tahun," kata dia.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018