• Beranda
  • Berita
  • Pemkot Mataram segera relokasi PKL makam Loang Baloq

Pemkot Mataram segera relokasi PKL makam Loang Baloq

10 April 2018 08:07 WIB
Pemkot Mataram segera relokasi PKL makam Loang Baloq
Ilustrsi - Sejumlah anggota Satpol PP mengumpulkan bagian lapak milik pedagang saat penertiban PKL di jalan Dewi Sartika, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/4/2017). (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)
Mataram (ANTARA News)- Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, segera merelokasi puluhan pedagang kaki lima di depan Makam Loang Baloq, Kecamatan Sekarbela.

Camat Sekarbela Cahaya Samudra di Mataram, Selasa, mengatakan, relokasi puluhan pedagang kaki lima (PKL) depan Makan Loang Baloq bertujuan agar areal makam keramat tersebut bisa terlihat jelas.

"Keberadaan PKL saat ini terkesan menutupi areal makam, sehingga kondisinya terlihat semrawut," katanya kepada sejumlah wartawan.

Terkait dengan itu, aparat kecamatan saat ini sedang melakukan pendataan terhadap PKL-PKL tersebut untuk dilakukan penataan dan relokasi.

Direncanakan, PKL depan Makam Loang Baloq akan direlokasi di objek wisata rekreasi Taman Loang Baloq sehingga menjadi satu dengan PKL di Taman Loang Baloq.

"Dari data sementara, total PKL di areal tersebut sebanyak 65 pedagang, baik di depan Makam Loang Baloq maupun di dalam taman," katanya.

Makam Loang Baloq di Kelurahan Tanjung Karang, itu merupakan salah satu objek wisata religi di Kota Mataram yang ramai dikunjungi wisatawan.

Makam Loang Baloq yang dikeramatkan sebagian warga Lombok itu dibanjiri peziarah pengunjung terutama pada saat Idul Fitri dan Idul Adha dan musim haji. Setelah berziarah biasanya peziarah berrekreasi ke Taman Loang Baloq yang berada persis di depan makam.

Cahaya Samudra mengakui, kondisi PKL di Taman Loang Baloq saat ini terkesan tidak terurus karena belum dikelola secara maksimal sehingga lapak PKL yang telah disediakan tidak sepenuhnya dimanfaatkan.

Sebaliknya, PKL justru banyak meninggalkan lapak dan berjualan dimana saja mereka anggap potensial. Akibatnya, sampah dari pedagang pun belum dapat ditangani maksimal.

"Untuk itu, kami menunggu konsep penataan areal Loang Baloq agar bisa menjadi destinasi wisata religi sekaligus rekreasi yang representatif," ujarnya.

Apalagi, lanjut Camat Sekarbela, dari sosialisasi yang dilakukan terhadap rencana relokasi PKL, para pedagang menyatakan siap ditata asalkan mereka bisa tetap berjualan.

"Kami menyampaikan ke PKL, bahwa penataan yang dilakukan pemerintah murni agar areal Taman Loang Baloq menjadi lebih baik agar pengunjung merasa nyaman dan betah. Pemerintah tidak ada niat mematikan usaha masyarakat," katanya.

Pewarta: Nirkomala
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018