"Perencanaan gedung office tower 31 lantai dimulai tahun 2018 dan pembangunan mulai pertengahan tahun 2019," kata Rektor UM Surabaya Sukadiono, setelah acara Pembukaan Milad ke-34 UM Surabaya di kampus Surabaya, Selasa.
Dia menjelaskan, dana yang dibutuhkan untuk membangun gedung 31 lantai tersebut sekitar Rp150 miliar. Uang tersebut nantinya bukan hanya berasal dari UM Surabaya, melainkan juga dana dari beberapa bank.
"Dengan bantuan bank bisa ada percepatan pembangunan," ujar pria yang akrab disapa Suko ini.
Nantinya, sambung Suko, 10 lantai gedung tersebut digunakan untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Kemudian lantai 11 sampai 31 sebagai unit bisnis. Unit bisnis ini salah satunya berupa kondotel atau semi hotel yang disewakan.
Dengan adanya unit bisnis itu, UM Surabaya beraharap tidak hanya mengandalkan pemasukan dari mahasiswa tapi juga dari unit bisnis yang dibangun tersebut.
Gedung 31 lantai itu akan dibangun di atas tanah yang sekarang digunakan sebagai gedung dakwah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya.
"Perkiraan waktu pembangunan gedung selama dua setengah tahun. Kami punya misi besar, dengan unggul dibanding kampus-kampus lain," ujarnya.
Keunggulan ini, kata Suko, baik dari sisi akademi maupun sarana prasarana (sarpras) akademis. Sisi akademis bisa dikatakan pararel dan saling berkompetisi.
"Kalau sarpras, insya Allah sementara kita unggul dengan gedung 13 lantai. Mungkin nanti ada kampus lain yang membangun lebih tinggi, tapi kami ingin lebih tinggi lagi," tuturnya.
Selain itu, Suko berharap, gedung 31 lantai tersebut menjadi mercusuar dari UM Surabaya.
"Kesuksesan itu berawal dari mimpi. Nah, mimpi kita membangun gedung tertinggi di antara kampus-kampus se-Jatim, baik negeri dan swasta. Biarlah kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) jadi kampus terindah, UM Surabaya jadi kampus tertinggi," katanya.
Baca juga: Wapres resmikan gedung baru Universitas Muhammadiyah Surabaya
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018