Menurut Luhut, di sela perhelatan Forum Indonesia-Afrika (Indonesia-Africa Forum/IAF) yang dilaksanakan di Nusa Dua Bali Convention Center di Nusa Dua, Bali, Selasa, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menginisiasi pembentukan Satuan Tugas (Task Force) Infrastruktur Indonesia ke Afrika.
"Pemerintah Indonesia akan membentuk `task force` atau satuan tugas dan akan mengunjungi beberapa negara di Afrika yang potensial. Saya kira dalam waktu tidak lama hal ini akan terealisasi," ujar Luhut Pandjaitan.
Satgas itu, menurut Menko Luhut, berfungsi sebagai badan yang dapat memecahkan setiap masalah yang menjadi hambatan, dan juga dapat mendorong setiap potensi yang ada. Badan itu beranggotakan wakil dari pemerintah, badan usaha milik negara (BUMN), kalangan swasta dan perbankan nasional.
"Kita harus fokus, pembentukan `task force to Africa` untuk membantu memecahkan masalah. Kami ingin semuanya mudah, regulasi akan kita sesuaikan. Kita siapkan mekanisme pembiayaan, yang penting berdasar kepada kepentingan bangsa dan transparansi adalah mutlak," ujar dia lagi.
"PT INKA akan ada proyek kereta di Afrika, begitu juga PT WIKA dan BUMN konstruksi lain bangun infrastruktur di sana. PT PAL dan PT DI akan ekspansi ke sana, Standard Chartered dan Bank Exim pun akan kita libatkan," lanjut Luhut.
Negara-negara di Afrika yang dituju oleh berbagai proyek tersebut di antaranya Senegal, Nigeria, Mozambik, Zambia, Aljazair dan berbagai negara lain di Afrika.??
Ajang IAF 2018 bertujuan untuk mempererat persahabatan dan peningkatan kerja sama ekonomi Indonesia-Afrika.
Menko Luhut menjelaskan, hal itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo bahwa persahabatan antara Indonesia dan Afrika sudah terjalin begitu erat sejak penyelenggaraan Konfererensi Asia Afrika pada 1955. KAA saat itu mempunyai pengaruh besar terhadap negara-negara di Asia Afrika yang sebagian besar masih belum merdeka.
Presiden RI Joko Widodo juga telah mengarahkan agar Indonesia mencari pangsa pasar baru dan berekspansi ke benua Afrika dengan asas saling menguntungkan.
"Selama ini kita hanya mengandalkan pangsa pasar tradisional, semisal di negara-negara di Asia dan Eropa," ujarnya lagi.
Perhelatan IAF 2018 dihadiri oleh delegasi dari 46 negara di benua Afrika. Dalam ajang yang berlangsung 10-11 April itu, juga diadakan berbagai pertemuan bilateral antara Pemerintah Indonesia dan perwakilan dari berbagai negara di Afrika.
Budisantoso Budiman
(T.Y012/
(T.Y012/B/B014/B014)
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018