Kemenlu Israel membenarkan pernyataan bahwa Gary Koren, duta besar Israel di Rusia, telah dipanggil untuk berbicara dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov.
Kementerian Israel mengecilkan langkah Rusia itu, yang disebutnya sebagai "pembicaraan rutin dengan (pejabat-pejabat, red) Rusia yang dilakukan secara berkala."
Pada Senin, militer Rusia mengatakan dua pesawat jet tempur F-15 milik Israel telah menghantam pangkalan militer T-4 di provinsi Homs, Suriah. Serangan itu menewaskan setidaknya 14 orang, yang tujuh di antaranya dilaporkan berkebangsaan Iran.
Israel belum secara resmi memberikan komentar soal serangan tersebut. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengeluarkan ancaman bahwa Israel akan menyerang siapa pun yang mengancamnya.
"Kita punya aturan sederhana yang selalu kita nyatakan: bangkit dan sakiti pihak-pihak yang menyakiti kita," katanya.
"Keamanan saat ini adalah kondisi yang diperlukan untuk keamanan di masa depan."
Israel dan Rusia telah melakukan pembicaraan rutin menyangkut koordinasi sejak Rusia mulai mengirimkan pasukan untuk bertempur bersama tentara Presiden Suriah Bashar al-Assad di negara yang tercabik perang itu.
Juga pada Selasa, Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel Gilad Erdan mengatakan kepada laman berita berbahasa Yahudi, Ynet, bahwa hubungan Israel dan Rusia "sangat penting", tapi "kita harus mematuhi kebijakan kita dan tidak membiarkan musuh (kita, red) Iran melanggar batas yang kita tentukan."
Para pejabat Israel telah berulang kali memperingatkan bahwa Israel tidak akan membiarkan Iran menguasai benteng militer di Suriah, negara yang merupakan tetangga Israel di utara.
Serangan itu terjadi di tengah perselisihan internasional soal tuduhan penggunaan senjata kimia oleh tentara Suriah dalam serangan terhadap kelompok pemberontak di distrik Douma di pinggiran ibu kota negara Suriah, Damaskus, demikian Xinhua-OANA.
(Uu.T008/M016)
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018