• Beranda
  • Berita
  • BEI DIY hadirkan galeri investasi di pasar tradisional

BEI DIY hadirkan galeri investasi di pasar tradisional

11 April 2018 09:31 WIB
BEI DIY hadirkan galeri investasi di pasar tradisional
ILUSTRASI (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Yogyakarta (ANTARA News) - Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta akan menghadirkan galeri investasi di beberapa pasar tradisional di Yogyakarta.

Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Daerah Istimewa Yogakarta, Irfan Noor Riza di Yogyakarta, Rabu, mengatakan pada tahun ini diharapkan pembentukan galeri investasi di sejumlah pasar tradisional itu bisa terwujud.

"Ada beberapa pasar tradisional yang sedang kami bidik untuk terwujudnya galeri investasi pasar tradisional tersebut," kata Irfan.

Ia mengatakan gagasan pembentukan galeri investasi itu untuk menepis anggapan bahwa investasi di pasar modal hanya dapat diakses oleh kalangan menengah atas saja.

Menurut dia, para pedagang maupun pengunjung pasar tradisional pada prinsipnya memiliki kesempatan yang sama untuk berinvestasi. "Semangatnya adalah pasar modal itu untuk semua kalangan. Pasar modal tidak hanya untuk kalangan tertentu," kata Irfan.

Dengan membuka galeri investasi di pasar tradisional, Irfan berharap semakin banyak masyarakat dari berbagai kalangan yang melek saham. Kehadiran gelari itu sekaligus menjadi sarana edukasi dan sosialisasi untuk menekan jumlah korban investasi bodong yang marak akhir-akhir ini.

Selain membentuk galeri investasi di pasar tradisional, menurut dia, sebelumnya BEI DIY juga telah berupaya membentuk galeri di tingkat perdesaan untuk mendukung Program Desa Nabung Saham di DIY.

"Galeri investasi desa harapan kami tahun 2018 ini bisa kami wujudkan. Sambil kami bersama mempersiapkan sarana dan prasarananya, kami juga sudah melakukan beberapa kali edukasi di desa-desa di wilayah Gunung Kidul dan Bantul," katanya.

Ia menyebutkan jumlah investor pasar modal di DIY hingga Maret 2018 mencapai 33.130 orang atau meningkat 14,8 persen dibandingkam periode yang sama 2017 sebanyak 28.223 orang.

Peningkatan jumlah investor di DIY, menurut dia, antara lain dipicu gencarnya kampanye "Yuk Nabung Saham" sebagai salah satu upaya edukasi investasi bagi masyarakat, khususnya di pasar modal.

Baca juga: BEI Yogyakarta segera realisasikan galeri investasi desa

 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018