"Kalau bicara dalam kapasitas kendaraan premium, SAV masih akan terus berkembang kendati masih didominasi sedan," ucap ucap Vice President Corporate Communications BMW Group Indonesia Jodie O’tania seusai peluncuran BMW X3 generasi ketiga di Jakarta, Rabu.
"Mobil premium masih lekat ke sedan, namun kalau dilihat trennya (SAV) itu sangat-sangat meningkat signifikan," kata dia.
BMW dan pabrikan mobil mewah lainnya memang memiliki lini produk kendaraan premium yang terbagi antara sedan dan SUV. Di beberapa negara Eropa dan Amerika tren SUV pun terus meningkat kendati belum tentu kondisi itu akan menggerus pasar sedan.
Jodie menjelaskan, varian BMW X dari segmen SAV menjadi pendorong pertumbuhan yang signifikan bagi penjualan BMW Group karena hampir sepertiga dari semua model BMW yang terjual secara global adalah BMW seri X.
Kinerja memuaskan kendaraan model SAV juga ditunjukkan di pasar Indonesia. Sebesar 45 persen dari seluruh kendaraan BMW yang dikirimkan kepada konsumen selama tahun 2017 adalah varian BMW X, atau mengalami kenaikan 21 persen dari tahun sebelumnya.
"Misalnya BMW pada 2017 secara total 45 persen adalah seri X jika di total," kata dia. "Terlihat respon pelanggan SAV terus meningkat terutama untuk kelas premium."
Baca: BMW X3 generasi ketiga hadir di Indonesia, ramaikan persaingan medium SUV
Untuk itu Jodie optimistis penjualan BMW Indonesia tahun ini akan melampaui catatan tahun lalu.
Sepanjang 2017, BMW menjual 3.353 unit baru di Indonesia yang menjadi angka terbesar sejak hadir di Tanah Air pada 2001. Total penjualan itu berasal dari 2.800 unit BMW dan 553 unit MINI.
BMW seri 3 masih menjadi penyumbang terbesar penjualan, tercatat model tersebut laku 915 unit selama 2017.
Baca: BMW tunggu regulasi sebelum hadirkan SAV hybrid
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018