"Kunjungan delegasi ini untuk menindaklanjuti kunjungan Raja Salman tahun lalu, untuk melihat lebih jauh sektor-sektor yang potensial untuk berinvestasi," tutur Dubes Usamah saat ditemui Antara di kediamannya di Jakarta, Rabu malam.
Sebelum kunjungan Raja Salman tahun lalu, nilai perdagangan antara Indonesia dan Arab Saudi hanya sekitar Rp48,3 triliun, namun pasca kunjungan melonjak hampir tiga kali lipat mencapai Rp124,2 triliun, katanya.
Selain investasi di bidang ekonomi pada umumnya, ia pun menyebutkan bahwa sektor militer, pertahanan, dan persenjataan juga termasuk dalam pertimbangan investasi Arab Saudi di dalam negeri.
"Indonesia merupakan negara yang sarat sumber daya seperti sungainya, kekayaan alam, potensi wisata, hingga mineral. Oleh karenanya ada peluang yang sangat besar untuk investasi," tutur Dubes Usamah memaparkan.
Dalam kesempatan tersebut, Dubes Arab Saudi melakukan pertemuan dengan delegasi perdagangan dari Arab Saudi dengan rombongan dari Kamar Dagang Indonesia (Kadin) dan melakukan sejumlah pembahasan terkait perkembangan ekonomi dan investasi kedua negara.
Kunjungan tersebut merupakan kunjungan resmi yang pertama kalinya diadakan pasca kedatangan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud pada bulan Maret tahun lalu.
Ditemui dalam kesempatan yang sama, Ketua Investor Arab Saudi di Indonesia Habbab Hanawi juga berharap kunjungan resmi ini bisa meningkatkan investasi, terutama pada sektor infrastruktur dan properti yang tengah berkembang di dalam negeri.
Selain itu, para delegasi diharapkan juga dapat saling bertukar informasi dan pengalaman guna meningkatkan investasi.
"Harus juga ditetapkan acuan bagi pengusaha Arab Saudi untuk melakukan investasi, serta bisa memberikan solusi dalam menghadapi berbagai hambatan yang ditemukan dalam proses investasi. Termasuk mempermudah proses perizinan," pungkas Habbab.
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018