"Tujuannya adalah memberikan "topeng" di fasad bangunan di Kawasan Cagar Budaya (KCB) Kotagede untuk menguatkan suasana dan nuansa kawasan bersejarah itu," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Eko Suryo Maharso di Yogyakarta, Kamis.
Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta pada tahun ini bahkan menyiapkan anggaran sekitar Rp200 juta untuk revitalisasi fasad bangunan di kawasan Kotagede khususnya di Jalan Mondorakan.
"Kami bekerja sama dengan Badan Pengelola Kawasan Cagar Budaya (BPKCB) Kotagede untuk melakukan revitalisasi fasad, karena kawasan cagar budaya Kotagede ini tidak hanya masuk wilayah administrasi Kota Yogyakarta saja tetapi juga Kabupaten Bantul. Misalnya untuk penataan situs Watu Gilang," kata Eko.
Ia menambahkan, Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta bahkan siap menyusun desain dan perencanaan anggaran yang dibutuhkan untuk menguatkan dan mengembalikan suasana kawasan cagar budaya Kotagede.
"Nanti, BPKCB yang bertugas melakukan sosialisasi dan pendekatan ke masyarakat sekaligus mengawasi pelaksanaan revitalisasi," katanya.
Eko berharap, kegiatan revitalisasi di kawasan cagar budaya Kotagede tersebut menjadi embrio untuk pelaksanaan kegiatan revitalisasi di kawasan cagar budaya lain.
"Bahkan jika memungkinkan, pelaksanaan revitalisasi ini bisa didanai menggunakan dana keistimewaan," katanya.
Selain di Kotagede, pada tahun ini Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta juga meneruskan penataan di kawasan Ketandan yang dikenal sebagai kawasan Pecinan di Kota Yogyakarta.
Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta akan melanjutkan penataan fasad di kawasan Ketandan pada tahun ini dengan memanfaatkan dana keistimewaan sekitar Rp600 juta.
Pada tahun lalu, Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta sudah melakukan penataan fasad bangunan di simpang empat Jalan Ketandan. Bangunan yang semula tidak terawat kini sudah diubah dengan mengecat bangunan dengan cat berwarna merah dan kuning.
"Tempat tersebut bahkan sudah menjadi lokasi swafoto yang cukup menarik wisatawan dan banyak diunggah ke media sosial," katanya.
Setelah penataan fasad, Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta akan melanjutkan penataan kawasan secara lebih menyeluruh, termasuk mengubah jalan aspal menjadi jalan dari batu serta reklame toko.
"Kegiatan itu akan kami lakukan pada 2019 dengan menggunakan dana yang cukup besar sekitar Rp5,5 miliar," katanya.
Baca juga: Kotagede Masuk 100 Situs Budaya Paling Terancam di Dunia
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018