"Beliau yang lebih tahu siapa yang menurut beliau bisa mendampingi dalam kebutuhan intelektualitasnya, elektabilitasnya, dan kerangka makro menjaga NKRI dan mengurangi ujaran kebencian yang selama ini masih dialamatkan kepada beliau," ujar Romahurmuziy saat menghadiri Halaqah Kebangsaan yang diselenggarakan PP Muhammadiyah di Jakarta, Kamis.
Pernyataan itu diutarakan Romahurmuziy saat wartawan menanyakan pandangannya soal peresmian posko Jokowi-Muhaimin (JOIN) oleh Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar belum lama ini.
Menurut politisi yang akrab disapa Romi itu, peresmian posko JOIN adalah urusan PKB. Sepengetahuannya dan keyakinannya, cawapres Jokowi akan dibahas bersama oleh Jokowi beserta seluruh partai pendukung dan pada akhirnya diputuskan sendiri oleh Jokowi.
Romi pun enggan berandai-andai jika Jokowi nantinya memilih Muhaimin.
Lebih jauh terkait pernyataan PKB bahwa Muhaimin menerima restu ormas PBNU untuk maju dalam Pilpres 2019, Romi memandang PBNU sebagai organisasi yang tak berpolitik tentu memberikan restu kepada seluruh bakal calon yang datang.
"Karena sebagai organisasi yang tak berpolitik dan bergerak dalam politik tingkat tinggi maka dia selalu berusaha menjaga kesejukan dengan memberi restu pada siapapun yang hadir," jelas Romi.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018