Jakarta (Antara News) -- Director Policy, Sustainability, and Transformation WWF Indonesia Aditya Bayunanda mengatakan intensifikasi produktivitas kelapa sawit merupakan solusi untuk menjaga kelestarian lingkungan, tanpa harus mengorbankan nilai keekonomian dari perkebunan kelapa sawit itu sendiri.Keberlanjutan merupakan DNA kami. Kami libatkan seluruh stakeholder untuk membantu kami wujudkan usaha dengan orientasi keberlanjutan dan kelestarian lingkungan
"Solusinya adalah intensifikasi bukan ekstensifikasi lahan karena akan menggerus lebih banyak habitat satwa-satwa liar," ujar Aditya di Jakarta, Jumat.
Dirinya tak memungkiri, minyak sawit merupakan salah satu komoditas nasional utama dan hadirnya perkebunan kelapa sawit memberikan dampak positif langsung bagi masyarakat setempat.
"Oleh karena itu, dibutuhkan formula lebih lanjut yang tak hanya memberikan manfaat keekonomian kepada masyarakat, tapi juga kelestarian lingkungan," lanjutnya.
Direktur utama PT Smart Tbk. Daud Dharsono mengungkapkan, pihaknya menempatkan kelestarian lingkungan sebagai orientasi dalam segala lini bisnis perusahaan yang berdiri pada 1962 ini.
"Keberlanjutan merupakan DNA kami. Kami libatkan seluruh stakeholder untuk membantu kami wujudkan usaha dengan orientasi keberlanjutan dan kelestarian lingkungan," tuturnya.
Sebagai salah satu upaya wujudkan industri kelapa sawit yang berkelanjutan, PT Smart Tbk. menggandeng WWF Indonesia dan lembaga penelitian pertanian internasional Cirad untuk menggelar International Conference on Palm and the Environment (ICOPE) 2018 pada 25-27 April 2018 di Bali.
Event dua tahunan ini merupakan platform diskusi strategis yang bertujuan untuk meningkatkan produksi kelapa sawit yang berkelanjutan.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2018