• Beranda
  • Berita
  • Pameran ICPF di Kuala Lumpur catat transaksi Rp10 miliar

Pameran ICPF di Kuala Lumpur catat transaksi Rp10 miliar

15 April 2018 18:00 WIB
Pameran ICPF di Kuala Lumpur catat transaksi Rp10 miliar
(foto : Antara Biro Kuala Lumpur)
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pameran Indonesia Creative Product Festival (ICPF) 2018 yang digelar BUMN yang tergabung dalam NPNC di Gedung PWTC Kuala Lumpur 13 - 15 April 2018 berhasil mencatat transaksi Rp10 Miliar.

"Transaksi langsung Rp5,5 miliar belum termasuk transaksi mendatang seperti pemesanan 400 becak mini dan baju seragam yang sedang negosiasi. Kalau dikalkulasi bisa Rp10 miliar," ujar Ketua Panitia ICPF 2018, Achmad Fahrodji saat laporan penutupan di Kuala Lumpur, Minggu.

Hadir dalam penutupan Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementrian BUMN, Fajar Harry Sampurno, Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementrian BUMN, Hambra, Staf Khusus 2 Menteri BUMN, Judith Jubilina Navaro Dipodiputro, Staf Ahli Menteri Perdagangan, Eva Yuliana.

Kemudian Direktur Pemberitaan LKBN ANTARA, Akhmad Munir, Direktur Komersial dan IT LKBN ANTARA, Hempi Prajudi, Direktur Retail Banking Bank Mandiri, Donsuwan B Simatupang, Dirut PNRI, Djakfaruddin Junus, pejabat KBRI Kuala Lumpur dan pimpinan BUMN Indonesia di Kuala Lumpur.

"Banyak pengunjung bilang pameran jangan ditutup dan agar diperpanjang namun kita sudah terikat kontrak pameran hanya tiga hari," ujar Presiden Direktur PT Balai Pustaka tersebut.

Achmad Fahrodji mengatakan salah satu yang dilakukan NPNC (LKBN ANTARA, Balai Pustaka dan PNRI) sekarang salah satunya adalah di bidang MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibiton).

"Minggu lalu Hutama Karya menyerahkan pamerannya ke NPNC. Pasrahkan saja semua kegiatan BUMN ke NPNC. Pameran ini diikuti 80 UKM binaan BUMN ditambah Pokja Papua dengan cita rasa luar biasa," katanya.

Dia mengatakan selama pelaksanaan pameran dibantu Bank Mandiri untuk transaksi baik ringgit maupun rupiah.

"Oktober nanti pameran akan dilaksanakan di Surabaya. Tujuan pameran kali ini adalah mengenalkan produk Indonesia ke luar negeri," katanya.

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementrian BUMN, Fajar Harry Sampurno mengatakan selama ini yang diajarkan ke UKM binaan adalah keuangan, pengemasan sedangkan yang belum pemasaran.

"Karena itu dalam Rumah Kreatif BUMN (RKB) diselenggarakan IDB Expo dan seperti ICPF untuk membuka pasar luar negeri," katanya.

Fajar mengatakan dengan mengikuti pameran di luar negeri mereka mempunyai pengalaman, bisnis online, berkenalan dengan pelaku bisnis lain dan bisa melakukan kontak bisnis.

"ICPF yang pertama kali diselenggarakan. Yang membantu Pak Dubes RI di Kuala Lumpur. Kalau pameran ini berhasil kita akan mengevaluasi untuk kemudian melakukan pameran ke Korea dan Dubai," katanya.

Dia mengatakan pameran dilakukan di Kuala Lumpur karena orang Indonesia-nya banyak dan Kuala Lumpur dekat dengan Indonesia.
 


Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementrian BUMN, Hambra mengatakan pihaknya bersyukur BUMN sudah bisa menampilkan produk-produk UKM di Malaysia karena selama ini pameran binaan BUMN hanya di Jakarta.

"Semoga ini bisa menjadi batu loncatan sehingga UKM kita bisa lebih berkreasi lagi apalagi ini sudah dikaitkan dengan RKB. RKB ini tempat berkumpul UKM binaan BUMN atau bukan yang nanti di-link-kan dengan Blanja.Com Telkom," katanya.

Dia mengatakan pameran ini lumayan ramai apalagi banyak stok habis sebelum pameran selesai sehingga merupakan sesuatu yang luar biasa.

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018