Proses kremasi tersebut tidak dihadiri langsung oleh anggota keluarga Voytech yang masih berada di Slovakia, namun mereka turut "menyaksikan" lewat sambungan video call yang dilakukan dengan anggota Badan SAR Nasional (Basarnas) Jawa Tengah, Rindang Krisnavianto Tulu.
Sementara keluarga hanya menyaksikan lewat video call, salah seorang teman perempuan Voytech selama berada di Indonesia, Sistha Amina Verdani, datang langsung untuk melepas jenazah rekannya itu untuk menjalani proses kremasi.
Proses kremasi, kata Rindang, merupakan permintaan dari pihak keluarga, sementara proses pascakremasi akan ia urus sebagaimana mandat kuasa yang didapatnya dari pihak keluarga Voytech di Slovakia.
"Keluarga menyampaikan permintaan terakhir almarhum saat masih hidup agar jenazahnya nanti dikremasi dan abunya di bawa ke Slovakia," katanya.
Usai dikremasi, lanjut dia, seluruh barang beserta abu jenazah Andrey akan diserahkan ke Kedutaan Besar Slovakia di Jakarta.
"Setelah ini akan dikoordinasikan dengan keduataan, mungkin butuh beberapa waktu," katanya.
Baca juga: Jenazah pendaki asing Merbabu masih di rumah sakit Semarang
Baca juga: Kewarganegaraan belum jelas, jenazah WNA pendaki Merbabu masih di Semarang
Pewarta: I.C. Senjaya
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018