"Dari mudik itu sendiri memang yang paling akan harus mendapat perhatian khusus itu kan darat. Dan darat itu justru juga daerah Cipali sama ke Merak," kata Budi Karya usai dipanggil Presiden Joko Widodo di Jakarta, Senin.
Dalam menghadapi Lebaran 2018, kementerian perhubungan telah menggelar rapat dengan seluruh pemangku kepentingan.
"Sudah saya kumpulin, satu yang kita koordinasikan adalah keterlibatan masing-masing pihak dari PU, polisi, kesehatan, Depnaker, kita ajak diskusi semuanya," kata Budi.
Budi juga sudah berkoordinasi dengan polisi untuk menjadi komando di Posko-posko pengawasan.
"Saya juga minta dari TNI, saya minta mereka juga turut serta di pos-pos itu. Dan kita juga mengisi pos-pos itu dengan fungsi-fungsi yang lain seperti, PU sendiri, kesehatan, pertamina dan sebagainya. Itu sama dengan tahun-tahun lalu," kata Budi.
Baca juga: Jabar siapkan 5.000 kursi mudik gratis ke Jateng dan Yogya
Budi memastikan tahun ini tol sudah tersambung dari Jakarta hingga Surabaya, namun masih ada tiga segmen yang masih fungsional.
"Ada beberapa daerah-daerah fungsional itu harus kita pastikan dan harus ke sana. Mesti lihat kondisinya seberapa baik, apakah bisa jalan malam, apakah siang saja. Berapa kecepatan, seperti yang waktu itu dilakukan," jelasnya.
Budi juga memperhatikan kebutuhan tempat istirahat di sepanjang jalan tol dari Jakarta hingga Surabaya, dari rest area yang sudah difungsikan sampai rest area tambahan atau temporer.
Pemerintah mengharapkan tahun ini banyak perusahaan yang menyelenggarakan mudik gratis, baik melalui darat maupun jalur laut.
"Kita minta stakesholder yang lain, BUMN, swasta kalau bisa memudikkan sendiri karyawan-karyawannya, supaya bisa lebih terbagi," harapnya.
Dia mengapresiasi langkah Kementerian Tenaga Kerja yang telah menyurati perusahaan-perusahaan terkait tunjangan lebaran harus diberikan paling lambat satu minggu sebelum hari H.
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018