"Polisi sudah memeriksa sembilan saksi, baik dari suporter Bonek yang menumpang satu truk dengan korban dan warga di kawasan Kadipiro Banjarsari, untuk mengungkap kasus itu," kata Wakil Kepala Polres Kota Surakarta, Jawa Tengah, AKBP Andy Rifai, di Solo, Senin.
Namun, polisi dalam proses penyelidikan baru meminta keterangan saksi, dan belum ada yang ditahan atau mengarah ke pelaku.
Ia mengatakan dari keterangan saksi ada dua titik tempat kejadian saat pelemparan batu, yakni di kawasan Jalan Mangunsarkoro Kadipiro, Banjarsari dan Jalan Slamet Riyadi Karangasem, Laweyan, Solo.
"Kami masih fokus di tempat kejadian perkara di Jalan Mangunsarkoro Kadipiro. Satu korban lain, berinial S kondisinya masih kritis dan dirawat intensif di RSUD Dr. Moewardi (Solo)," kata dia.
Dia mengatakan korban yang kritis tersebut masih dirawat intensif di Ruang High Care Unit (HCU) RSUD Dr Moewardi. Namun, pihaknya mendapat informasi akan dipindahkan ke rumah sakit Surabaya oleh pihak keluarganya.
Namun, katanya, dengan pertimbangan kondisinya yang masih kritis, pemindahan pasien tersebut dibatalkan.
"Kami belum bisa memberikan keterangan secara rinci soal hasil pemeriksaan saksi, karena penyelidikan masih dalam pengembangan," katanya.
Kepala Sub Bagian Hukum dan Humas RSUD Dr Moewardi Solo, Eko Haryati, mengatakan pasien berinisial S yang suporter sepak bola itu hingga kini masih menjalani perawatan intensif di ruang khusus HCU.
Ia mengatakan pihak keluarga pasien sebelumnya memang rencananya akan memindahkan ke rumah sakit di Surabaya, Senin, tetapi melihat kondisinya masih kritis akhirnya dibatalkan.
Pihak rumah sakit telah mempertimbangkan kondisi S yang masih kritis dan berbahaya untuk dibawa menggunakan mobil dalam perjalanan jarak jauh ke Surabaya.
Mico dan pasien S dengan dibawa para suporter ke rumah sakit pada Sabtu (14/4), sekitar pukul 03.30 WIB. Keduanya mengalami luka diduga akibat benturan di bagian kepalanya. Korban Mico, akhirnya tidak bisa tertolong jiwanya dan meninggal dunia sekitar pukul 08.00 WIB.
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018