• Beranda
  • Berita
  • Majalengka ingin namai Bandara Kertajati dengan Bagus Rangin

Majalengka ingin namai Bandara Kertajati dengan Bagus Rangin

17 April 2018 14:23 WIB
Majalengka ingin namai Bandara Kertajati dengan Bagus Rangin
Foto aerial proyek pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Rabu (28/3/2018). (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
Kertajati, Majalengka (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Majalengka mengusulkan agar bandara yang dibangun di wilayah Kertajati diberi nama Bandara Bagus Rangin.

"Kami mengusulkan nama bandaranya bandara Bagus Rangin. Ini adalah pejuang kemerdekaan di abad ke 17. Itu pergerakannya di wilayah Cirebon sampai ke Sumedang, Subang, Purwakarta, dan Karawang. Beliau panglima perang Kesultanan Gunung Jati," kata Bupati Majalengka Sutrisno di Kompleks Bandara Kertajati, Majalengka, Selasa.

Dia mengaku telah mengajukan nama itu kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk diajukan kepada Kementerian Perhubungan.

Ia menambahkan, Pemprov Jabar memiliki usulan nama lain untuk bandara seluas 1.800 hektar itu.

"Sudah diajukan ke Pemprov. Satu lagi itu diusulkan Abdul Halim namanya. Ini kan Majalengka ada dua nih di selatan sama utara. Menurut kami, untuk penghargaan keturunan di sini ini lebih baik namanya Bagus Rangin supaya dijadikan nama bandara," katanya.

Baca juga: Bandara Internasional Jawa Barat akan layani lima rute mudik

Ia mengatakan, Ki Bagus Rangin dalam sejarahnya di kitab Babat Cirebon telah mmprediksi bandara akan dibangun di wilayah tersebut.

"Beliau sudah bisa memprediksikan bahwa di abad selikur (21), akan ada besi beterbangan di wilayah ini untuk pengistilahan pesawat terbang," kata Sutrisno.

Oleh karena itulah, ia menekankan nama itu akan sangat sesuai untuk bandara yang pembangunannya menelan biaya sekitar Rp25,4 triliun ini.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sendiri menyatakan masih menunggu usul final Pemprov Jabar untuk penamaan bandara ini.

"Itu nanti kami masih tunggu usulan dari Pemprov," katanya.
 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018