Manado (ANTARA News) - Sebagian warga di Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara (Sulut), manfaatkan air gula aren (enau) sebagai konsumsi tambahan makanan kesehatan anak-anak, guna mengganti pemberian susu akibat kenaikkan harga sampai 10 persen.
"Air gula aren juga baik untuk membantu kebutuhan gizi anak-anak kami, sangat mudah didapat dan murah harganya," katanya Meis, warga di Kecamatan Kumelembuay, Minsel, Minggu.
Pemberian air gula aren tidak secara rutin seperti layaknya pemberian susu, hanya diberikan setiap pagi sebagai makanan tambahan. Bahkan hanya bisa dibeli dengan harga Rp2.000 kepada petani pengumpul.
Menurutnya, susu masih diberikan kepada anak-anaknya walaupun mulai terbatas konsumsinya akibat sulit dijangkau dengan harga mahal, yakni susu jenis full cream bisa dibeli Rp10 ribu hingga 25 ribu, padahal sebelumnya hanya sekitar Rp7.000-7.500
setiap bungkus.
"Walaupun harga susu cukup mahal kami harus membelinya guna membantu nutrisi kesehatan, sekaligus memanfaatkan air gula aren yang ada," ujar ibu rumah tangga itu.
Sementara itu, Noni, warga Minsel, mengatakan, tidak bisa bertahan lama memberikan air gula aren, karena belum tentu bisa memberikan manfaat besar pada kesehatan, apalagi anak-anaknya mulai jenuh dengan minuman itu.
"Kami sangat berharap pemerintah bisa menanggulangi kenaikkan harga susu yang terus melambung," katanya.
Pingkan, salah satu Ibu Rumah Tangga (IRT) asal Amurang, mengatakan, susu masih merupakan kebutuhan utama bagi anak-anaknya, karena belum ada nutrisi pengganti yang bisa didapat secara instan.
"Sejak anak saya lahir tidak pernah lagi diberikan Air Susu Ibu (ASI), sehingga susu sangat bermanfaat bagi perbaikan gizi," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007