Pembeberan yang ditempuh Israel itu menjadi isyarat bahwa itu adalah situs-situs yang akan diserang jika Iran dan Israel semakin tegang.
Iran, bersama dengan Suriah dan Rusia, menuding Israel berada di balik serangan udara 9 April terhadap pangkalan udara Suriah, T-4, yang menewaskan tujuh tentara Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC).
Iran bersumpah akan membalas serangan ini.
Media massa Israel ramai menyiarkan berbagai citra satelit dan peta lima pangkalan udara Suriah yang diduga digunakan pesawat-pesawat tak berawak atau pesawat kargo milik Iran, selain menyiarkan nama tiga perwira senior IRGC yang mengomandani proyek-proyek terkait seperti unit-unit peluru kendali.
Informasi ini muncul dari militer Israel, namun juru bicara militer Israel menolak mengomentarinya.
Tetapi seorang pejabat keamanan Israel berkata kepada Reuters bahwa rincian mengenai pasukan udara IRGC yang dianggap Israel sebagai entitias yang akan menyerang Israel itu diungkapkan berdasarkan ancaman Iran yang akan membalas serangan ke pangkalan T-4.
Radio angkatan darat Israel melaporkan bahwa ketegangan antara Iran dan Israel menyangkut Suriah telah membuat angkatan udara Israel membatalkan rencana pengiriman skuadron jet tempur F-15 guna ambil bagian dalam latihan bersama AS bersandi Red Flag yang akan dimulai 30 April, demikian Reuters.
Baca juga: Iran sesumbar akan produksi atau beli senjata apa saja untuk bertahan
Pewarta: ANTARA
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018