"Jalan sudah dibuka dan mulai lancar. Namun masih diberlakukan sistem buka tutup," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar, Adi Chandra kepada Antara di Pekanbaru, Kamis.
Dia mengatakan sistem buka tutup diterapkan karena satu unit alat berat masih menyelesaikan pembersihan serpihan batu cadas yang sempat menutup sebagian besar jalur utama dua provinsi bertetangga tersebut sejak Kamis dinihari tadi.
Secara umum, dia mengatakan bahwa material berupa bebatuan besar telah berhasil dibersihkan. Siang ini, petugas gabungan Polri, BPBD, Dinas Perhubungan dan masyarakat berupaya membersihkan sisa bebatuan yang berada di pinggir jalan.
Sementara itu, jajaran Satlantas Polres Kampar juga masih terus mengatur lalu lintas dan mengalihkan arus kendaraan ke jalur alternatif.
Polisi menyiapkan dua jalur alternatif guna mengurai kendaraan yang menumpuk di sekitar lokasi longsor. Jalur alternatif disiapkan dari arah Sumatera Barat menuju Riau via Simpang Pulau Gadang, Kecamatan XIII Koto Kampar menuju Simpang Pulau Gadang Desa Silam Kecamatan Kuok.
Kemudian, yang dari arah Pekanbaru menuju Sumatera Barat dialihkan melalui Desa Simpang Pulau Gandang Kecamatan Kuok menuju Simpang Pulau Gadang Kecamatan XIII Koto Kampar.
"Personel kita masih terus berada di sekitar lokasi kejadian untuk membantu mengurai penumpukan kendaraan," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Kampar, AKP Wan Mantazakka.
Wan mengatakan bahwa bencana longsor di Kilometer 77/78 atau sekitar dua kilometer sebelum menuju Rantai Berangin, Sumatera Barat tersebut terjadi pada Kamis dinihari tadi sekitar pukul 05.00 WIB.
Hujan deras yang mengguyur sekitar lokasi kejadian diduga sebagai penyebab longsor yang materialnya terdiri dari batuan cadas dari tebing yang curam tersebut.
Desa Merangin, Kabupaten Kampar merupakan jalur utama yang menghubungkan Provinsi Riau dengan Sumatera Barat. Lokasi tersebut dikenal sebagai lokasi yang cukup rawan bencana longsor mengingat kontur jalan berbatasan dengan tebing curam.
Daerah rawan longsor yang harus diwaspadai di wilayah tersebut adalah KM 77 hingga KM 82. Dari catatan Antara, insiden longsor kerap terjadi di wilayah itu, terutama saat hujan dengan intensitas tinggi.
Pewarta: Bayu Agustari Adha/Anggi Romadhoni
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018