Laki-laki pengidap gangguan jiwa ini sudah berada di rumah sakit sejak Januari 2017. Otoritas setempat menemukan laki-laki berusia 31 tahun ini di stasiun kereta Chongqing.
Rumah sakit awalnya tidak bisa mengidentifikasi pasiennya ini, hingga mereka mendapatkan alat pengenal wajah. Mereka mencocokkan foto wajah pasien dengan rekaman publik, hingga akhirnya penyedia layanan teknologi ini mendapatkan informasi tempat asal si laki-laki ini.
Dia rupanya berasal dari prefektur Liangshan Yi di Sichuan, ratusan kilometer dari tempat dia ditemukan, seperti diberitakan laman The Independent.
Mengutip South China Morning Post, laki-laki ini dipertemukan dengan saudara laki-lakinya.
Teknologi pengenal wajah lazim digunakan di China terutama untuk keperluan penegakkan hukum, salah satunya untuk menangkap dan memberikan denda pada pejalan kaki yang melanggar lalu lintas.
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018