Sejumlah pegawai ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lebak menggunakan seragam pakaian masyarakat Badui.
Penggunaan pakaian adat itu berdasarkan surat edaran Pemerintah Kabupaten Lebak untuk menyambut perayaan Seba Badui.
Mereka menggunakan seragam Badui itu berbeda antara laki-laki dan pakaian perempuan.
"Kami merasa bangga menggunakan seragam pakaian Badui itu," kata Memed (45) seorang ASN di Pemerintahan Kabupaten Lebak.
Penggunaan pakaian masyarakat Badui itu perlu dilestarikan karena menjadi kasanah budaya lokal.
Seragam pakaian Badui itu antara lain batik, pangsi, ikat kepala dengan warna hitam dan putih.
Masyarakat Badui Luar menggunakan seragam pakaian berwarna hitam-hitam dan Badui Dalam berwarna putih-putih.
"Kami berharap seragam Badui itu diwajibkan setiap hari Jumat," kata Memed.
Samsuri (45) seorang ASN di Sekertariat Pemerintah Kabupaten Lebak mengatakan dirinya dan rekan lainya menggunakan seragam pakaian masyarakat Badui untuk menghormati perayaan Seba.
Dalam perayaan Seba itu masyarakat Badui menyerahkan aneka ragam hasil bercocok tanam pertanian ladang, seperti pisang, beras, gula, makanan, madu, dan lainya.
Perayaan Seba itu dilakukan masyarakat Badui setelah hasil panen pertanian ladang.
"Kami baru pertama kali memakai seragam masyarakat Badui karena perayaan Seba sebelumnya tidak diwajibkan," katanya menjelaskan.
Baca juga: Masyarakat Badui siap gelar perayaan Seba
Pewarta: Mansyur
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018