Mengutip Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, RIA melaporkan bahwa Trump mengulangi ajakannya itu beberapa kali dalam pembicaraan telepon bulan lalu dan Rusia kini tengah mengharapkan Trump memformalkan undangan itu.
"Kami meneruskan dari fakta bahwa presiden AS dalam pembicaraan telepon telah menyampaikan undangan semacam itu, dia telah berkata akan senang menyaksikan (Putin) di Gedung Putih, kemudian akan senang bertemu dalam kunjungan balasan," kaa Lavrov.
"Dia mengulangi topik ini beberapa kali, jadi kami ingin kolega-kolega Amerika tahu bahwa kami tak ingin memaksa, tetapi kami juga tidak ingin disebut tidak sopan, dan bahwa tindak lanjut mengenai proposal yang dibuat Presiden Trump, kami bertahan dari posisi bahwa dia hendaknya membuat proposal itu nyata," kata Lavrov.
Mengundang Putin ke Gedung Putih akan membuat marah para pengkritik Trump di dalam negeri yang selama ini menuding Rusia melancarkan manuver bermusuhan kepada negara-negara Barat, termasuk AS.
"Saya sangat tertarik kepada fakta bahwa Donald Trump setelah pembicaraan telepon ini telah berulang kali berkata baik lewat cuitan maupun kalimat langsung bahwa adalah penting mengatasi masalah dengan Rusia, kami ingin berhubungan baik dengan Rusia, ini lebih baik ketimbang tidak berhubungan baik, dan bodoh jika berpikir yang sebaliknya," kata Lavror. "Kami juga mendengar kalimat ini."
Trump dan Putin memang pernah berbicara lewat telepon pada 20 Maret, demikian Reuters.
Pewarta: ANTARA
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018