"Populasi harimau di Sumatera hanya sekitar 400 ekor," kata Wiratno dalam jumpa pers keberhasilan penangkapan harimau Bonita di Pekanbaru, Riau, Sabtu.
Dia mengatakan sebaran satwa dilindungi tersebut menyebar dari Taman Nasional Ulu Masen dan membentang hingga ke Swaka Margastwa Kerumutan, Rimbang Baling, Bukit Tiga Puluh terus ke Lampung.
Dia mengakui jika harimau sumatera yang merupakan satu dari enam sub-spesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini terus terancam keberadaannya akibat perubahan fungsi hutan di Sumatera.
Untuk itu, dia mengatakan perlu upaya menjaga "rumah" harimau, termasuk diantaranya melestarikan siklus makanan pada habitatnya.
"Harimau itu top predator, harus ada siklus makannya. Indikasi pakan menentukan populasi harimau. Kita sekarang ada perubahan (fungsi hutan) besar-besaran di Sumatera," ujarnya.
Di Riau 190 ekor
Lebih jauh, Kepala Bidang Wilayah II Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Mulyo Hutomo mengatakan populasi harimau sumatera yang berada di Provinsi Riau diperkirakan sebanyak 190 ekor atau sepertiga dari total populasi di Pulau Sumatera.
"Populasi harimau sumatera di Riau diperkirakan sekitar 190 ekor," ujarnya.
Dia mengatakan, populasi satwa predator itu tersebar di sejumlah kantong-kantong harimau di Riau, termasuk salah satunya di SM Kerumutan, atau habitat Bonita, harimau sumatera betina yang menjadi perhatian publik dalam empat bulan terakhir.
Baca juga: YAD teliti penyimpangan perilaku Harimau Bonita
Baca juga: Harimau Bonita dievakuasi ke Dharmasaraya
Baca juga: Tim berhasil tembak bius harimau Sumatera Bonita
Pewarta: Anggi Romadhoni
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018