Adapun VUB padi yang mulai dipanen dari penangkaran di atas lahan seluas 30 hektar tersebut jenis Inpari 30 Ciherang Sub-1 dan Situ Bagendit serta Inpari 41 Tadah Hujan Agritan, kata Kepala BPTP Kalteng FF Munier di Palangka Raya, Sabtu.
"Hasil panennya mencapai 7,4 ton per hektar GKP (gabah kering panen). Panen benih ini untuk ketersediaan dan penyebaran VUB padi Balitbangtan di Kalteng. Untuk pengawalannya akan dilakukan Tim Perbenihan BPTP Kalteng," ucapnya.
BPTP Kalteng sejak tahun 2015 terus berupaya melakukan pendampingan kepada sejumlah Poktan di provinsi ini. Adapun benih VUB padi yang coba diproduksi di Kalteng yakni Inpari 30 Ciherang Sub 1, Inpari 39 Tadah Hujan Agritan, Inpari 40 Tadah Hujan Agritan, Inpari 41 Tadah Hujan Agritan, Inpari Blas, Inpara 5 dan Situ Bagendit.
Pendampingan terhadap poktan penangkar yang dilakukan Tim Perbenihan BPTP Kalteng mulai dari proses pengolahan lahan, penanaman, seleksi hingga panen. Ini salah satu upaya mendukung tersedianya benih bermutu dan swasembada pangan di Kalteng.
"Hasil panen calon benih Poktan Mugi Tuwuk ini akan dilanjutkan pada proses pelebelan. Hal ini bertujuan agar benih yang tersedia merupakan benih tersertifikasi," kata Munier.
Panen calon benih diatas areal persawaan seluas 30 hektar kerjasama BPTP Kalteng dengan Poktan penangkaran Mugi Tuwuk yang diketuai Sugeng ini telah mulai dilakukan, Rabu (18/4).
Panen perdana itu dihadiri Kepala BPTP Kalteng, Kodim 1012 Buntok, Dinas Pertanian Kabupaten Barito Timur, BPSBTPH, Lurah Ampah Kota, Kepala BPP Dusun Tengah dan kelompok tani se-Dusun Tengah.
"Bersamaan dengan panen, lokasi penangkaran benih itu juga dijadikan lokasi field trip untuk peragaan teknologi dan varietas bagi peserta Temu Teknis Inovasi Pertanian Perbenihan padi yang diselenggarakan oleh BPTP Kalteng," demikian Munier.
Pewarta: Jaya Wirawana Manurung
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018