Menurut studi tersebut, ada keterhubungan antara obesitas pada penderita diabetes tipe 2 dengan kebiasaan hidup tak sehat, dan terlambat makan pagi menjadi salah faktor pendorongnya.
Terlambat sarapan merupakan faktor risiko baru yang berkaitan dengan tingginya indeks massa tubuh pada penderita diabetes tipe 2.
Studi yang dilakukan Sirimon Reutrakul, profesor endokrinologi, diabetes, dan metabolisme di College of Medicine di University of Illinois, Chicago menunjukkan bahwa terlambat makan menyebabkan pergeseran jam biologis yang mengatur pola siang-malam.
Pergeseran jam biologis dapat mengganggu metabolisme energi dan ini terjadi ketika tubuh tidak merespons insulin dengan baik. Insulin merupakan hormon yang dibuat di pankreas, membantu sel untuk mengambil dan menggunakan gula darah untuk energi.
Pankreas lalu mencoba mengkompensasi dengan membuat lebih banyak insulin, hingga akhirnya kewalahan.
Ini dapat mengakibatkan kondisi yang disebut hiperglikemia, atau gula darah tinggi, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan, demikian seperti dikutip dari laporan Medical News Today.
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018