"Berdasarkan pengamatan kami, gempa susulan cenderung menunjukan tren menurun, baik dari segi kekuatan maupun intensitas," katanya di Banjarnegara, Selasa.
Kendati demikian, dia mengakui jika pada hari Senin (23/4), gempa susulan kembali mengguncang Kecamatan Kalibening pada pukul 19.54 WIB.
Menurut dia, gempa berkekuatan 3,0 Skala Richter itu berlokasi di 7,19 lintang selatan dan 109,71 bujur timur atau 26 kilometer utara Banjarnegara dengan kedalaman 1 kilometer.
"Gempa dirasakan di Desa Kertosari, Kecamatan Kalibening, I SIG (Skala Intensitas Gempa BMKG) atau I-II MMI (Modified Mercalli Intensity). Berdasarkan informasi yang kami terima, tidak ada kepanikan warga, khususnya pengungsi saat gempa itu terjadi," katanya.
Lebih lanjut, Setyoajie mengatakan tim dari Posko BMKG yang berlokasi di Desa Sidakangen, Kecamatan Kalibening, menggelar sosialisasi mitigasi bencana di Desa Plorengan, Kecamatan Kalibening, pada hari Senin (23/4), pukul 17.00 WIB, atas dasar permintaan dari warga setempat.
Ia mengharapkan dengan adanya kegiatan tersebut, masyarakat dapat lebih tenang dan memahami apa yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan setelah terjadinya bencana khususnya gempa bumi.
"Dengan adanya sosialisasi tersebut, kami berharap risiko bencana dapat dikurangi," katanya.
Baca juga: Gempa 5,4 SR di Minahasa tak timbulkan kerusakan
Baca juga: Presiden Jokowi berikan bantuan sewa rumah untuk korban gempa
Baca juga: PUPR segera bangun rumah korban gempa Banjarnegara
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018