"Misalnya saja ada kampung yang menyandang predikat sebagai kampung flori, kampung hijau, dan kampung sayur. Padahal, kegiatannya hampir sama. Akan lebih baik jika disederhanakan penyebutan predikatnya agar fokus," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, jumlah predikat yang disandang sebuah kampung di Kota Yogyakarta mencapai 28 predikat dan dinilai sudah terlalu banyak.
Ia mengkhawatirkan jika tidak disederhanakan, maka program kerja yang diterapkan organisasi perangkat daerah di kampung menjadi kurang efektif dan efisien.
"Paling tidak perlu disederhanakan menjadi lima predikat saja, di antaranya meliputi bidang lingkungan, sosial, fisik, budaya, dan pariwisata," katanya.
Beragam predikat untuk kampung tersebut, lanjut Heroe, muncul karena setiap organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki program kerja masing-masing yang coba diiiplememtasikan ke wilayah melalui kampung.
"Akan lebih baik jika organisasi perangkat daerah yang memiliki program kerja serupa dapat menyatukan kegiatannya sehingga anggaran yang dialokasikan lebih besar, program kerja lebih efisien dan hasilnya akan lebih maksimal. Harus ada koordinasi yang baik antar organisasi perangkat daerah," katanya.
Pembahasan untuk penyederhanaan predikat kampung tersebut, lanjut Heroe, terus dilakukan yang diharapkan sudah dapat diselesaikan tahun ini untuk diterapkan mulai tahun depan.
Selain di bidang lingkungan, predikat lain yang bisa disandang kampung di antaranya kampung bebas asap rokok, kampung pancatertib hingga kampung tangguh bencana.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018