Keputusan tersebut diambil oleh dewan kota dengan lebih dari 400.000 warga itu dalam upaya memeriksa kenaikan lebih lanjut biaya sewa setelah kenaikan akumulatif sebesar 40 persen sejak 2013, sehingga warga lokal mengalami kesulitan untuk menyewa rumah di kota tersebut.
Peraturan itu diberlakukan setelah beberapa studi yang dipimpin oleh pemerintah lokal, yang mendapati bahwa ada lebih dari 11.000 penyewaan liburan di kota tersebut, kendati yang sebenarnya hanya 645 penyewaan yang terdaftar, demikian laporan Xinhua Rabu siang. Dan penyewaan apartemen saat liburan tersebut telah menimbulkan masalah berupa suara dan keselamatan selain kenaikan harga.
"Palma adalah kota yang berani dan kokoh," kata Wali Kota Palma Antoni Noguera kepada harian El Pais.
"Kami sependapat mengenai ini bagi kepentingan umum, dan kami percaya bahwa itu akan menciptakan kecenderungan di kota lain," kata Noguera. Ditambahkannya, keputusan tersebut telah diambil untuk "melindungi warga".
Baca juga: Airbnb tambah fitur untuk penyandang disabilitas
Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018