"Jumlah TKA di Indonesia dari berbagai negara ada sekitar 85.000 orang, sampai akhir 2017," kata Hanif Dhakiri ketika ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.
Hanif sepakat dengan pernyataan bahwa Indonesia saat ini diserbu tenaga kerja asing (TKA) merupakan pernyataan politis."Faktanya TKI kita yang menyerbu negara lain, di Hong Kong saja ada 160.000 orang," katanya.
Ia menyebutkan jumlah TKA China di Indonesia sebanyak 24.000 orang. "Kalau 160.000 orang sama 24.000 orang, siapa menyerbu siapa," katanya.
Ia menganalogikan jika di satu ruangan ada 1.000 orang dan hanya satu orang asing, yang 999 orang apakah terancam. "Kalau kondisinya seperti itu ya memang politis," katanya.
Sementara itu terkait keberadaan TKI di Hong Kong, Hanif mengatakan Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi atas perlindungan Pemerintah Hong Kong kepada mereka.
"Pemerintah Hong Kong terus meningkatkan kualitas perlindungan terhadap tenaga kerja migran kita melalui amandemen aturan yang ada di sana," katanya.
Ia menyebutkab Presiden meminta perlindungan itu terus ditingkatkan sejalan dengan meningkatnya masalah TKI di Hong Kong.
Hanif juga menyebutkan Hong Kong memberi kesempatan kepada Indonesia untuk menempatkan tenaga kerjanya terkait dengan kondisi negara itu yang mulai masuk masyarakat menua.
"Hong Kong sedang masuk aging society, masyarakat menua sehingga kebutuhan akan tenaga perawat orang tua juga meningkat. Ini akan kami tindak lanjuti bekerja sama dengan Konjen RI Hong Kong dan instansi lain," kata Hanif.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018