Bahkan akibat meluapnya air sungai menyebabkan jalur menuju Bandung atau sebaliknya menuju selatan Cianjur, tidak dapat dilalui karena landasan jalan sepanjang ratusan meter tertutup air bah. Tiada korban jiwa dalam peristiwa tersebut namun kerugian materil diperkirakan ratusan juta rupiah.
"Menjelang sore air sudah mulai surut namun air masih mengenangi 140 rumah warga tiga kampung di Desa Sukajadi, akibat meluapnya Sungai Cidamar diantaranya Kampung Limbangan, Kampung Erang dan Kampung Bobojong," kata Gunawan (47) Ketua RW 02 Kampung Limbangan, saat dihubungi Rabu.
Dia menjelaskan, hujan yang turun deras sejak pagi hingga siang menjelang, menyebabkan air sungai Cidamar meluap hingga masuk ke perkampungan warga dan menutup akses jembatan penghubung antar kabupaten Bandung-Cianjur, sehingga tidak dapat dilalui kendaran.
"Warga yang melihat air sungai yang semakin deras dan tinggi berlarian ke arah perbukitan untuk menyelamatkan anggota keluarga dan harta bendanya masing-masing. Kemungkinan besar air masuk ke perkampungan karena tanggul sungai jebol, namun kami belum bisa memastikan," katanya.
Sementara Suherlan, Camat Cidaun mengatakan hingga saat ini, pihaknya masih melakukan pendataan terkait rumah warga yang terndam banjir. Pihaknya juga belum menerima laporan adanya korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun saat ini ratusan kepala keluarga diungsikan ke tempat aman.
"Data pastinya berapa rumah yang terendam masih dalam pendataan tim relawan dan pihak kecamatan. Banjir bandang tersebut terjadi diduga akibat jebolnya tanggul sungai akibat diterjang arus sungai yang tiba-tiba deras saat hujan turun deras seharian," katanya.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018