"Tim penyedia katering Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah kini sedang memfinalisasi proses negosiasi dan kontrak layanan katering di Madinah, bandara dan Armina (Arafah, Muzdalifah, Mina)," kata Abdullah dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan tahun ini jamaah haji Indonesia akan mendapat layanan 40 kali makan saat di Makkah. Layanan itu akan disiapkan 36 perusahaan terpilih.
Dari jumlah itu, kata dia, ada 16 perusahaan penyedia katering jamaah Indonesia pada musim haji 2017 yang dinilai berkinerja baik.
Baca juga: Ini tiga hal standar pelayanan minimal haji menurut Kemenag
Baca juga: Kementerian Agama seleksi calon petugas haji 2018
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, lanjut dia, terjadi perubahan kebijakan dengan tahun ini yaitu tim penyedia katering sepakat memilih perusahaan kelas menengah tetapi sehat daripada perusahaan besar tapi banyak masalah.
"Pilihan ini juga didasarkan pada pertimbangan aspek distribusi. Sebaran kuota penyediaan katering yang merata kepada banyak perusahaan diharapkan akan mengefektifkan distribusi makanan ke jamaah," kata dia.
Abdullah mengatakan sewa terbanyak diberikan kepada Al Ahmadi yang akan melayani 13 ribu anggota jamaah Indonesia diikuti Arraghaib dengan sembilan ribu anggota jamaah.
"Keduanya sudah bekerja sama selama ini dan dinilai berkinerja baik," katanya.
Baca juga: Menko PMK tinjau persiapan haji di Jeddah
Baca juga: Menko Puan Maharani kunjungi Madinah pantau persiapan haji
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018