"Jangan mengorek hidung dengan tangan (jari), karena tangan itu kotor. Mukosa hidung sangat tipis mudah robek mudah terjadi mimisan. Di dalam hidung banyak pembuluh darah. Kalau tangan yang kotor masuk, membuat bakteri jahat masuk, bisa terjadi infeksi, mimisan," ujar Spesialis THT dari RS dr Moewardi Surakarta, dr S Hendradewi SpTHT (K) Msi Med, di Jakarta, Kamis.
Lebih lanjut, luka yang muncul bisa memicu bisul dan pada kondisi lebih parah bisa menyebabkan radang otak.
Selain mengorek lubang hidung, ada kebiasaan lain yang juga berbahaya, yakni mencabuti rambut di hidung.
"Itu tidak bagus. Di dalam hidung ada rambut yang lebih kasar dan halus bernama silia. Rambut halus ini mengeluarkan protein, vitamin yang berfungsi menyaring udara. Kalau ini tercabut, luka, bisa menyebabkan infeksi (di hidung)," papar Dewi.
Lalu bagaimana sebaiknya membersihkan hidung? Cuci hidung menggunakan cairan isotonis.
"Kita cuci dalam lubang hidung sehingga partikel debu hilang. Lakukan tiap hari. Ini bisa memperbaiki silia-silia, supaya tetap ada di hidung. Saat mengalir di dalam hidung, cairan akan membilas sekret kental, bakteri, alergi yang terhirup," papar Dewi.
Mencuci hidung memiliki sejumlah manfaat yakni membantu penyembuhan radang dan sinus, menurunkan kekambuhan alergi, membersihkan hidung dari kotoran.
Lalu, menjaga kelembapan hidung dan memberihkan sekret yang menumpuk pada hidung.
Pewarta: Lia Santosa
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018