"Ini perencanaan dan pelaksanaannya memang agak mundur, tetapi tahap penyelesaiannya tidak boleh melewati awal Juli. Jadi tiga bulan dari sekarang," kata Wapres Jusuf Kalla saat mengunjungi lokasi cabang olahraga layar di Pantai Marina Ancol, Jakarta Utara, Jumat siang.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mempercepat proses pembangunan tersebut adalah dengan menambah jumlah tenaga kerja dan jam kerja, apalagi menemui kondisi bulan puasa dan libur Lebaran pada Mei dan Juni mendatang.
"Kalau pekerjaan konstruksi, ya hanya dengan menambah tenaga, menabah jam kerja bisa dua atau tiga shift kerja. Walaupun memang ada kendala sedikit, yakni bulan puasa dan ada libur 10 hari minimal untuk pekerja-pekerja itu pulang kampung. Ya itu kita pertimbangkan semua, menghitungnya sampai Juli itu," jelasnya.
Baca juga: Wapres kunjungi lokasi pertandingan Asian Games (video)
Baca juga: Wapres cek perbaikan stadion Bekasi untuk Asian Games
Wapres pun optimistis pengerjaan konstruksi lokasi pertandingan untuk Asian Games 2018 pada Agustus nanti dapat selesai tepat waktu, meskipun waktu yang tersedia semakin sedikit yakni sekitar 99 hari atau tiga bulan lagi.
"Ya biasanya kita ini, orang Indonesia, semakin ditekan semakin kuat kerja. Ini tinggal 99 hari lagi, tiga bulan, ya sedikit lagi. Paling telat itu akhir Mei atau awal Juli lah, karena akan ada test event," katanya.
Pembangunan venue jet ski hingga saat ini baru 50 persen, sementara konstruksi pengerjaan venue layar baru 48,5 persen.
Konstruksi venue jet ski dikerjakan oleh PT Virama Karya (Persero) dengan nilai kontrak Rp2,8 miliar dan jangka waktu pengerjaan sejak 7 Desember 2017 hingga 3 Agustus 2018.
Sementara itu, pembangunan venue layar dikerjakan oleh PT Nindya Karya (Persero) Wilayah VI dengan nilai kontrak Rp172,5 miliar dan jangka waktu pengerjaan sama dengan venue jet ski.
Meskipun dalam kontrak tertulis pembangunan dimulai sejak akhir tahun 2017, namun pengerjaannya baru dimulai awal Januari sehingga waktu yang dimiliki kontraktor menjadi semakin singkat dari seharusnya untuk menyelesaikan pembangunan.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018