Dikutip Huffington Post,meskipun manfaat dari flavonoid yang ditemukan dalam cokelat sudah diketahui sejak lama, ini adalah serangkaian penelitian pertama untuk mengetahui efek pada manusia "untuk menentukan bagaimana cokelat pahit dapat mendukung kesehatan kognitif, endokrin dan kardiovaskular."
"Selama bertahun-tahun, kami telah melihat pengaruh cokelat hitam pada fungsi-fungsi neurologis dari sudut pandang kandungan gula - semakin banyak gula, semakin bahagia kita," ujar ketua peneliti Lee S. Berk, asosiasi dekan urusan penelitian di School of Allied Health Professions dan peneliti di bidang psychoneuroimmunology dan ilmu makanan dari Loma Linda University, dalam keterangan pers.
"Ini adalah pertama kalinya kami melihat dampak dari sejumlah besar kakao dalam dosis sekecil cokelat batangan berukuran biasa pada manusia dalam jangka pendek atau panjang. Studi ini menunjukkan kepada kita bahwa semakin tinggi konsentrasi kakao, semakin positif dampaknya pada kognisi, memori, suasana hati, kekebalan dan efek menguntungkan lainnya. "
Tidak hanya lezat, cokelat pahit memiliki sejumlah manfaat kesehatan.
Selain kaya serat, besi, magnesium, tembaga, mangan, dan mineral lainnya,cokelat pahit penuh antioksidan, dapat menurunkan tekanan darah, baik untuk kulit Anda, dan bahkan dapat meningkatkan fungsi otak.
Sebuah penelitian di Kanada terhadap hampir 45.000 orang bahkan menemukan bahwa makan cokelat dapat menurunkan risiko stroke.
"Semakin tinggi kandungan kakao, seperti pada dark chocolate, semakin banyak manfaat yang ada," kata Medical News Today.
Tapi jangan buru-buru kalap makan cokelat.
Medical News Today menunjukkan bahwa ada efek negatif makan cokelat, termasuk penambahan berat badan dan kerusakan gigi karena kandungan gula dan lemak, risiko migrain, kepadatan tulang yang lebih rendah, dan ada kandungan logam berat yang tinggi yang ditemukan pada beberapa cokelat (yang beracun bagi ginjal dan tulang).
"Makan cokelat ada manfaat sekaligus risiko untuk kesehatan. Seperti biasa, kuncinya adalah jangan berlebihan," tulis Medical News Today.
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018