"Fakta kejadian telah terjadi dan kami sangat prihatin. Adanya dua korban yang mesti kehilangan nyawanya yaitu saudara kita Mahesha Junaedi dan satu lagi, Adinda Rizki. Keduanya warga Pademangan," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin malam.
Korban Adinda Rizki (12) bersama Mahesha Janaedi (10), keduanya harus kehilangan nyawa karena berdesak-desakan dan ada investigasi lanjutan berkaitan dengan penyebab kematian kedua korban pada saat terjadinya acara tersebut.
"Untuk itu, kami sekarang sedang berkoordinasi dengan panitia untuk tindak lanjutnya dan bagaimana langkah tanggung jawab panitia atas kejadian yang telah terjadi. Sangat kita sayangkan," kata Sandiaga.
Peristiwa ini akan menjadi koreksi untuk Pemprov DKI, bahwa kedepan penggunaan Monas betul-betul harus dipastikan profesionalisme dan komitmen panitianya.
"Tentunya nanti ada pihak aparat yang bertanggung jawab yang akan juga membantu kami untuk memastikan bahwa investigasi ini akan tuntas dan kejadian ini tidak akan terulang lagi," kata Sandiaga.
Pada saat itu, jumlah massa sudah membludak. Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede menyatakan jam 11.00 sudah lebih dari 100.000 orang berdasarkan data checker di Monas.
"Pada akhirnya Monas dikunjungi lebih dari 350.000 dan tentunya karena tidak ada koordinasi akhirnya macet luar biasa. Keadaan lingkaran ini sangat berbahaya karena lalu lintas sama sekali tidak bergerak. Dan kejadian seperti ini tentunya harus menjadi koreksi semua pihak termasuk kami untuk memastikan ini tidak terulang kami," kata Wagub.
Baca juga: Pemprov DKI tidak mengetahui rencana pembagian sembako di Monas
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018