Bogor (ANTARA News) - Wakil Presiden Iran Untuk Urusan Perempuan dan Keluarga, Massoumeh Ebtekar menyatakan bahwa pemerintahnya mendukung pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa untuk periode 2019-2020.Menurut saya penting bagi Indonesia untuk berperan lebih menonjol lagi dalam badan-badan organisasi PBB. Saya yakin pemerintah saya akan mendukung Indonesia."
"Indonesia telah ikut serta dalam misi-misi kemanusiaan guna menyediakan bantuan dan mendirikan sekolah-sekolah di daerah-daerah konflik. Kami siap bekerjasama dengan Indonesia," kata Wapres Ebtekar dalam wawancara khusus dengan Kantor Berita Antara di Bogor, Selasa.
Ebtekar sedang berada di Bogor, Jawa Barat, guna menghadiri Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) tentang Islam "wasathiyah" (moderat) yang berlangsung pada 1-3 Mei 2018. Hari pertama KTT Islam Wasathiyah ini dibuka oleh Presiden Joko Widodo di Istana Bogor.
Menurut dia, Indonesia adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia dan mendorong Islam moderat.
"Menurut saya penting bagi Indonesia untuk berperan lebih menonjol lagi dalam badan-badan organisasi PBB. Saya yakin pemerintah saya akan mendukung Indonesia," kata Ebtekar.
Pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB untuk periode 2019-2020 diluncurkan oleh Pemerintah RI pada Sidang Majelis Umum PBB tahun 2016.
Sejauh ini sudah lebih dari 120 negara yang menyatakan dukungannya bagi pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB periode 2019-2020.
Agar terpilih kembali, Indonesia harus mendapatkan dukungan dari 129 negara sebagai ambang batas pemilihan anggota tidak tetap DK PBB yang akan berlangsung pada Juni 2018.
Sebelumnya, Indonesia sudah tiga kali menjabat sebagai anggota tidak tetap DK PBB, yaitu pada periode 1973-1974, 1995-1996 dan 2007-2008.
Dalam pemilihan tahun 2018, Indonesia bersaing dengan Maladewa untuk memperebutkan kursi perwakilan di DK PBB dari kawasan Asia Pasifik. Anggota tidak tetap DK PBB terdiri dari sepuluh negara yang dipilih setiap dua tahun.
Pewarta: Libertina W. Ambari
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018