"Banjir merendam rumah warga sejak sekitar pukul 04.00 WIB," kata Hariadi, warga Jalan Ronggolawe, Muara Teweh.
Luapan air sungai membanjiri permukiman di antaranya membanjiri permukiman warga di Jalan Ronggolawe dan kompleks Perumahan Mekar Indah di Jalan Penggunungan Muller Muara Teweh serta Jalan Belakang Beppeda, tempat tinggi genangan hampir satu meter.
"Tiga kawasan pemukiman ini berada di sekitar Sungai Bengaris, sehingga kalau hujan lebat dalam cukup lama pasti terendam," kata Hariadi, yang kawasan tempat tinggalnya tergenang air setinggi sekitar 0,5 meter.
Sementara Fahri, yang tinggal di Jalan Belakang Bappeda Muara Teweh, mengatakan banjir kali ini sangat cepat datangnya sehingga ada sepeda motor warga yang terendam karena terlambat dievakuasi.
"Banjir ini terlihat terus naik dan kawasan tempat tinggal kami terendam banjir sekitar satu meter lebih," katanya, menambahkan biasanya banjir hanya berlangsung lima sampai enam jam.
"Seandainya debit Sungai Barito naik, maka banjir dipastikan lama karena arus Sungai Bengaris tertahan," jelasnya.
Menurut Kepala Kelompok Tenaga Teknis pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Muara Teweh Sunardi hujan yang menyebabkan rumah sebagian penduduk tergenang intensitasnya 131,5 milimeter.
"Hujan yang tercatat di BMKG tersebut terjadi hampir sembilan jam dengan intensitas sangat lebat," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Barito Utara Gazali mengatakan sudah menurunkan tiga perahu karet untuk membantu evakuasi warga yang terdampak banjir di kawasan Jalan Ronggolawe, Jalan Belakang Beppeda, Jalan Mekar Indah dan Jalan Pararawen.
"Saat ini kami telah menyerahkan bantuan sembako untuk dapur umum warga di Jalan Ronggolawe," kata Gazali.
Pewarta: Kasriadi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018