• Beranda
  • Berita
  • KPU: jangan sampai Rumah Pintar Pemilu jadi seperti museum

KPU: jangan sampai Rumah Pintar Pemilu jadi seperti museum

2 Mei 2018 15:11 WIB
KPU: jangan sampai Rumah Pintar Pemilu jadi seperti museum
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman. (ANTARA /Hafidz Mubarak A)
Yogyakarta (ANTARA News) - KPU RI berharap keberadaan Rumah Pintar Pemilu yang baru dibuka di Taman Pintar Yogyakarta tidak menjadi seperti museum yang sering berkonotasi kurang baik karena hanya menjadi tempat penyimpanan benda kuno.

"Jangan sampai Rumah Pintar Pemilu (RPP) ini menjadi seperti museum. RPP ini harus bisa bergerak aktif dan menjalankan fungsi yang diemban," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arief Budiman di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, RPP memiliki fungsi sebagai tempat belajar dan menyebarkan informasi tentang segala sesuatu terkait pelaksanaan pemilihan umum dan demokrasi.

"Jadi, RPP harus selalu aktif. Tidak bisa hanya diam dan pasif saja," kata Arief.

Ia pun memberikan apresiasi khusus terhadap RPP yang dibangun KPU Kota Yogyakarta karena biasanya RPP hanya dibangun di kantor KPU di tiap kota/kabupaten maupun di tingkat provinsi.

"Tetapi, RPP KPU Kota Yogyakarta ini berada di Taman Pintar yang dikunjungi sekitar satu juta wisatawan setiap tahunnya. Tentunya, penyebaran informasi bisa dilakukan lebih luas," katanya.

Selain itu, lanjut dia, penempatan RPP di Taman Pintar juga sesuai dengan harapan KPU untuk menyosialisasikan pemilu dan demokrasi ke pemilih pemula.

"Sosialisasi ke pemilih pemula ini sangat penting karena keberhasilan pemilu ada di tangan pemilih pemula. Jika pemilih pemula tidak tertarik dengan pemilu, maka dikhawatirkan pemilu di masa yang akan datang tidak akan berhasil baik," katanya.

Arief pun tertarik untuk menerapkan konsep RPP di Taman Pintar tersebut ke daerah lain seperti di Jakarta, Sumatera Utara, dan Bali yaitu dibangun di tempat strategis yang banyak dikunjungi masyarakat.

Hingga saat ini di seluruh Indonesia sudah terbentuk sekitar 400 RPP di tingkat KPU kabupaten/kota dan provinsi.

"Kami targetkan seluruh RPP di 548 kabupaten/kota dan provinsi serta satu RPP nasional bisa terbentuk hingga akhir tahun," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti berharap, RPP di Taman Pintar tersebut dapat dijadikan sebagai referensi demokrasi dan pemilu secara nasional.

"Zona di Taman Pintar ini akan terus disempurnakan, misalnya dengan penambahan aplikasi sehingga bisa dikunjungi secara virtual," katanya.

RPP dari KPU Kota Yogyakarta tersebut dijadikan sebagai salah satu zona di Taman Pintar yaitu Zona Demokrasi dan Pemilu yang berada dilantai dua Gedung Kotak.

Zona tersebut berisi berbagai informasi pemilu seperti tata cara pemungutan suara, proses pemilu, pera 498 TPS di luar negeri yang tersebar di 130 negara, ruang simulasi pemungutan suara hingga tempat swafoto berlatar belakang Istana Presiden.
 

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018