"Sekalipun belum berdampak, akan tetapi kami tetap berkoordinasi dengan nagari-nagari yang ada di sekitar gunung untuk tetap waspada," Pejabat Sementara Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Datar, Devol Resmon, di Batusangkar, Rabu.
Ia menyebutkan sebagian besar Gunung Marapi berada di wilayah Kabupaten Tanah Datar, sehingga pihaknya selalu mengingatkan masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan.
Beberapa daerah yang berada dekat dengan gunung adalah kecamatan X Koto yang mana di daerah tersebut terdapat jalur pendakian, yakni di daerah Koto Baru, serta wilayah lainnya adalah Kecamatan Pariangan, serta Kecamatan Salimpauang.
"Sekali pun Kecamatan Salimpauang berada jauh dari kawah, akan tetapi kami tetap mengimbau untuk tetap waspada," ujarnya.
Sebelumnya gunung yang terletak di Kabupaten Tanah Datar, Agam dan Kota Padang Panjang tersebut tercatat mengalami erupsi pada Jumat pukul 18.20 WIB denga mengeluarkan asap tebal setinggi 300 meter dari puncak kawah.
Kemudian pada Rabu pagi pukul 07.03 WIB gunung tersebut kembali mengalami erupsi dengan tinggi kolom erupsi diperkirakan mencapai 4.000 meter dari puncak kawah.
Petugas Pos PGA Marapi Sumbar, Hartanto mengatakan Asap teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan angin bertiup lemah ke arah Tenggara. Sementara durasi gempa yang terjadi tercatat selama 485 detik dengan amplitudo 10 milimeter.
Sebagai salah satu gunung aktif yang ada di Sumbar, semenjak tahun 2011 Gunung Marapi sudah ditetapkan berada pada status waspada (level II).
Baca juga: Warga diingatkan agar tidak dekati Gunung Marapi
Pewarta: Irfan Taufik
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018