Penjualan C-HR sebagai model crossover terbaru dari Toyota itu paling banyak diraih sebanyak 91 unit, selama pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018 yang berlangsung 11 hari pada 19-29 April di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
"Sejak diluncurkan, sampai 2 Mei kemarin, total SPK (surat pemesanan kendaraan) sebanyak 126 unit secara nasional," kata Public Relation Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Rouli Sijabat kepada wartawan pada test drive All New C-HR di Ancol, Jakarta Utara, Kamis.
Rouli mengatakan sekira 70 persen pemesan C-HR datang dari wilayah Jabodetabek diikuti Jawa Timur, area Sumetera, kemudian Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Dengan pencapaian tersebut, Toyota Indonesia optimistis target penjualan C-HR sebanyak 100-140 unit per bulan bisa tercapai.
Baca: Toyota C-HR kelir "two tone" untuk pecinta "desain emosional"
"Jadi kami bersyukur bisa mendapatkan itu selama 22 hari (sejak peluncurkan 10 April) atau 8 hari tersisa," kata dia kemudian menambahkan bahwa saat ini suplay C-HR sudah masuk ke Indonesia.
C-HR yang merupakan kependekan dari "Compact High Rider" yang menawarkan sensasi berkendara atraktif dan emosional.
Toyota memboyong C-HR berstatus impor utuh (CBU) dari Thailand dengan mesin bensin 2ZR-FBE berkapasitas 1.800 cc berteknologi Dual VVT-i dengan harga Rp488,5 juta hingga Rp490 juta.
Toyota C-HR juga menjadi model pertama ber-platform TNGA (Toyota New Global Architecture) yang dipasarkan di Indonesia. TNGA merupakan platform masa depan Toyota yang sudah digunakan pada Prius dan C-HR untuk menawarkan kualitas mengemudi yang lebih baik.
Baca: Toyota pelajari masukan konsumen soal C-HR Hybrid atau Turbo
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018