Kuala Pembuang (ANTARA News) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) membantu Pemerintah Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah mengembangkan ekowisata mangrove di pesisir kabupaten tersebut.Jadi, konsep pengembangan ekowisata mangrove juga akan melibatkan masyarakat ..."
"Pengembangan ekowisata mangrove itu rencananya akan dilakukan di dekat kawasan Pelabuhan Samudera Teluk Segintung di Kecamatan Seruyan Hilir," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Seruyan, Priyo Widagdo, di Kuala Pembuang, Kamis.
Priyo, yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Seruyan, menjelaskan untuk tahap awal Kemendes PDTT telah mengucurkan anggaran sebesar Rp250 juta untuk membangun fasilitas penunjang di kawasan pengembangan ekowisata mangrove yang lokasinya berdekatan dengan daerah tambak.
"Sejumlah fasilitas yang akan dibangun seperti gapura dan juga jembatan titian kayu di kawasan pengembangan ekowisata mangrove," katanya.
Ia mengatakan, selain untuk pengembangan sektor pariwisata di kabupaten berjuluk "Bumi Gawi Hatantiring", pengembangan ekowisata mangrove juga bertujuan untuk melestarikan hutan mangrove serta mencegah abrasi pantai.
"Jadi, konsep pengembangan ekowisata mangrove juga akan melibatkan masyarakat, terutama pengunjung akan kita sediakan bibit mangrove untuk ditanam di sekitar lokasi ekowisata," katanya.
Ia menyebutkan, selama beberapa tahun terakhir Pemkab Seruyan bersama-sama masyarakat dan berbagai komunitas aktif melakukan penanaman mangrove.
Sejak dicanangkannya gerakan "Ayo Tanam Mangrove" pada 2015, Pemkab Seruyan bersama dengan masyarakat telah berhasil menanam lebih dari puluhan ribu bibit mangrove.
Selama ini penanaman mangrove masih difokuskan di dua tempat. Yakni Pantai Sungai Bakau Desa Sungai Bakau Kecamatan Seruyan Hilir Timur dan Pantai Tanjung Siamuk Desa Sungai Undang Kecamatan Seruyan Hilir.
Menurut dia, dengan keberadaan hutan mangrove atau hutan bakau tentunya memiliki peran besar. Sebab Seruyan saat ini tercatat sebagai salah satu kabupaten yang memiliki garis pantai terpanjang di Kalteng, yakni lebih dari 100 kilometer.
Kemudian, dikemukakannya, pengembangan hutan mangrove juga dapat mendorong peningkatan produktivitas perikanan di Seruyan. Karena sesuai dengan fungsinya, selain untuk mencegah abrasi pantai, hutan mangrove juga sebagai tempat hidup dan berkembang biak ikan, udang serta kepiting.
"Banyak manfaat yang didapat dari keberadaan hutan mangrove. Karena itu, secara bertahap pengembangan atau penanaman mangrove akan terus kita lakukan di wilayah pesisir yang ada," demikian Priyo Widagdo.
Pewarta: Fahrian Adriannoor
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018