Negara itu pun, pada Kamis (3/5) bersiap untuk cuaca yang lebih ekstrem.
Awan debu meliputi sejumlah wilayah di utara India hingga menghalangi sinar matahari saat angin dengan embusan 130 kilometer per jam menyapu seluruh negara bagian Uttar Pradesh, Rajasthan dan Punjab, merobohkan rumah, dinding, pepohonan, dan tiang listrik.
Sedikitnya 111 orang tewas, sebagian besar ketika mereka tidur saat dinding dan atap runtuh menimpa mereka.
Sebanyak 14 orang lainnya tewas di negara bagian selatan Andhra Pradesh yang disambar oleh lebih dari 41.000 petir pada Rabu, kata para petugas bencana.
Badai serupa menewaskan banyak orang setiap tahun di India, tetapi ini adalah salah satu yang paling parah dalam beberapa dekade terakhir.
Shivam Lohia, yang memiliki sebuah hotel resor di distrik Alwar di Rajasthan, meninggalkan mobilnya di jalan dan berlari menyelamatkan diri setelah mobilnya hampir tertiup angin kencang.
"Saya belum pernah melihat sebuah badai dahsyat setidaknya dalam 25 tahun. Semua orang takut dan berlarian mencari perlindungan sedangkan pepohonan dan rumah hancur. Itu adalah mimpi buruk," kata Lohia kepada AFP.
Baca juga: Badai tewaskan 78 warga di India
Penerjemah: Monalisa
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018