"Ada dua desa yang akan kami kembangkan, yakni Desa Air Tenam di Ulu Manna dan Desa Lubuk Langkap di Seginim. Kedua desa ini memiliki potensi sumber daya alam dan budaya yang potensial sebagai destinasi wisata berkelanjutan," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bengkulu Selatan Yulian Fauzi di Manna, Jumat.
Menurutnya, potensi wisata pedesaan menyediakan beragam produk bernilai ekonomi tinggi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Desa Air Tenam memiliki objek wisata berupa air terjun, arum jeram hingga situs bersejarah. Sementara Desa Lubuk Langkap memiliki destinasi wisata pemandian alam, air terjun dan situs religi. Pembenahan dan pengembangan kedua desa itu akan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat," ujar Yulian Fauzi.
Kedua desa ini berada persis di dekat pegunungan Bukit Barisan. Waktu tempuhnya sekitar satu jam dari Manna, ibukota kabupaten Bengkulu Selatan. Topografi dataran tinggi dan hutan hujan tropis menyuguhkan lanskap wisata alam liar Sumatera.
Pemerintah menggulirkan dana stimulan untuk membangun sarana penunjang wisata agar masyarakat mendukung upaya pengembangan destinasi wisata di pedesaan terpilih.
"Kedua desa itu memiliki adat istiadat dan budaya yang masih tetap terjaga. Kami mengupayakan agar masyarakat menyediakan `homestay`, supaya wisatawan dapat menikmati alam dan berinteraksi sosial langsung dengan masyarakat," jelasnya.
Yulian mengungkapkan, pengembangan desa wisata bertujan melibatkan masyarakat dalam pengembangan sektor kepariwisataan, sehingga taraf sosial dan ekonomi mereka turut meningkat.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bengkulu Selatan, mencatat ada 42 destinasi wisata alam dan sejarah yang tersebar di 142 desa dan 16 kelurahan di wilayah tersebut. Potensi wisata ini menjadi aset pemerintah dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan iklim investasi di Bengkulu Selatan.
Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018