"Beras Bulog jenis medium yang dijual Bulog di pasar-pasar tradisional menurut saya mutunya sama dengan beras dijual pengecer," katanya di Palu, Sabtu.
Ia mengatakan selama dua hari di Kota Palu, telah mengunjungi pasar tradisional Masomba dan Bambaru.
Juga mengunjungi dua pasar mordern dan meninjau sejumlah gudang minyak goreng dan beras, termasuk gudang Bulog di Kelurahan Tando Palu.
Dari hasil pemantauan tim Kemendag, salah satu dari beberapa komoditi strategis yang mendapat perhatian pemerintah pusat adalah beras, kata dia.
Karena beras menyangkut kebutuhan pokok dari masyarakat di Indonesia.
Dan di KOta Palu, katanya, stok beras baik di pasar-pasar maupun gudang swasta dan gudang Perum Bulog cukup memadai jumlahnya sehingga tidak perlu dikahawatirkan masyarakat.
"Tidaklak mungkin masyarakat di Palu kekurangan beras, sebab stok banyak dan dikelilingi beberapa daerah penghasil beras di Sulteng maupun provinsi tetangga Sulsel," katanya.
Dan salah satu dari tujuan tim Kemendag ke Palu mau melihat kegiatan operasi pasar yang dilakukan Bulog khusus untuk komoditi beras.
Bulog Sulteng, kata Kasan telah menyalurkan beras medium ke pasar-pasar tradisional melalui operasi pasar dan inilah yang diharapkan pemerintah untuk menjaga kestabilan harga beras di tingkat pengecer menghadapi ramadhan dan lebaran.
"Dan saya memuji bahwa beras yang disalurkan Bulog Sulteng ternyata kualitasnya sangat bagus dan tidak kalah dengan beras dijual pengecer," kata dia.
Kasan juga meminta Bulog untuk menyediakan stok bahan pokok lainya guna menjaga ketersediaan barang/bahar yang dibutuhkan masyarakat.
Bulog telah ditugaskan untuk menangangi ada 11 komoditi pangan seperti beras, daging, minyak goreng, bawang, cabai, jagung, kedelai, telur dan tepung.
Pewarta: Anas Masa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018