Kegentingan juga dilaporkan terjadi di posko ini pada Jumat (4/5). Dalam keterangan tertulisnya, Minggu, ACT menyebutkan baik relawan dokter maupun perawat lokal ACT tidak henti-hentinya melayani korban luka dari aksi Al-Awdah March.
ACT juga mengatakan bahwa posko medis ini menampung belasan hingga puluhan pasien dalam sekali waktu. Sementara para relawan dokter dan perawat ACT menangani setidaknya 506 kasus luka ringan pada aksi Al-Awdah March.
"Kami juga menangani enam pasien yang mengalami luka berat. Mereka kami bawa ke rumah sakit dengan menggunakan dua mobil ambulans yang bersiaga di dekat posko medis kami," ujar Dr. Yassin selaku Koordinator Relawan Medis ACT di lapangan.
Dia menambahkan, Posko Medis ACT di lapangan dilengkapi dengan persediaan obat-obatan yang memadai. Menurut dia, masifnya layanan medis darurat di tengah aksi Al-Awdah March tidak terlepas dari dukungan penuh masyarakat Indonesia untuk warga Palestina.
"Hari ini kita ada di Al Awdah March dan menyelenggarakan layanan medis gratis di sini, didukung oleh ACT dan masyarakat indonesia. Kalian juga senantiasa bantu warga di Jalur Gaza khususnya, dan warga Palestina pada umumnya. Ini adalah bentuk kepedulian yang tulus dari masyarakat indonesia. Terima kasih banyak," ungkap dr. Yassin.
Mereka yang mengikuti aksi Al-Awdah March memiliki tekad untuk menuntut agar dunia tahu bahwa selama ini tanah Palestina telah direnggut paksa oleh Zionis Israel.
Memasuki minggu ke-5, warga Gaza kembali menggerakkan aksi besar Al-Awdah March. Korban jiwa pun kembali jatuh pada Jumat kemarin. Melansir dari Kementerian Kesehatan Palestina, aksi besar di batas Gaza itu telah mengakibatkan 4 korban tewas dan sedikitnya 950 orang terluka.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018