"Kami siapkan 57 pintu dan enam tempat mandi, cuci dan kakus (MCK) di lokasi bencana pergeseran tanah di Kecamatan Warungkiara tersebut," kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, bencana di Desa Bantarkalong itu berdampak kepada sebanyak 60 kepala keluarga (KK) yang menghuni 57 rumah di desa itu. Bahkan dari hasil dari kajian Badan Geologi Jawa Barat daerah itu masuk zona merah bencana.
Pembangunan hunian sementara untuk korban bencana tersebut untuk membantu masyarakat dan meminimalkan dampaknya. Hunian itu pun dibangun di lokasi yang aman tetapi tidak jauh dari pemukiman warga.
Daerah Cijambu, lanjut dia, sudah tidak layak dihuni lagi, maka pihaknya berkoordinasi dengan Sekda Kabupaten Sukabumi memutuskan masyarakat harus dievakuasi dengan mengungsikan ke daerah aman yang dilengkapi dengan sarana sosial seperti masjid dan sekolah.
"Dengan membangun kampung hunian sementara ini diharapkan tidak ada lagi warga yang menjadi korban dan hidupnya bisa lebih aman serta tidak dibayang-bayangi bencana susulan," tambahnya.
Marwan mengatakan kampung hunian sementara itu sudah selesai dibangun tinggal menunggu penyambungan listrik dari PT PLN saja, namun karena terkendala jarak karena lokasinya berada polosok rencananya akan mengambil jaringan listrik dari dari wilayah Kecamatan Bantargadung.
Baca juga: Bencana pergeseran tanah landa Pajampangan Sukabumi
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018