Google perketat iklan kampanye politik

7 Mei 2018 15:05 WIB
Google perketat iklan kampanye politik
Google Doodle rayakan Hari Perempuan Sedunia 2018. Nampak adalah ilustrasi karya ilustrator asal Palestina, Saffa Khan, berjudul "Homeland/Tanah Air." (Google.co.id)
Jakarta (ANTARA News) - Google mengantisipasi iklan yang berkaitan dengan pemilihan umum di Amerika Serikat dengan mengubah kebijakan iklan mereka.

Dalam unggahan di blog resmi, Wakil Direktur Senior Google, Kent Walker mengatakan siapa pun yang ingin memasang iklan pemilihan umum di AS harus membuktikan bahwa mereka adalah warga negara dengan memberikan "identitas yang dikeluarkan oleh pemerintah dan informasi penting lainnya," seperti diberitakan The Verge.

Google berenana untuk mengeluarkan Laporan Transparansi, Transparency Report, yang akan menjelaskan siapa yang membeli iklan politik dan berapa banyak uang yang mereka keluarkan.

Google juga akan mengeluarkan direktori yang bisa dicari agar pengguna dapat menemukan identitas para pemasang iklan.

Sebelum Google, Facebook bulan lalu menyatakan akan meminta pengiklan dan pengelola laman yang berkaitan dengan politik untuk memberikan identitas mereka jika ingin memasang iklan di platform tersebut.

Baca juga: Tiga hal yang paling banyak orang Indonesia cari di Google saat Ramadan

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018