Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) akan menguji doping ke sejumlah pemusatan latihan nasional cabang-cabang olahraga Asian Games 2018 menyusul sosialisasi pencegahan penggunaan zat doping.Kami akan gelar program `out of competition test` berupa pengujian doping saat para atlet berlatih. Itu program kami untuk memastikan pencegahan doping bagi atlet."
"Kami akan gelar program `out of competition test` berupa pengujian doping saat para atlet berlatih. Itu program kami untuk memastikan pencegahan doping bagi atlet," kata Ketua LADI Zaini Kadhafi Saragih di Jakarta, Senin malam.
LADI, lanjut Zaini, juga menggelar sosialisasi dan pengawasan doping yang diikuti perwakilan dari 40 pengurus cabang olahraga Asian Games 2018.
"Kami akan datang dan menguji doping itu secara acak. Kami tidak memberikan informasi akan menggelar uji doping pada cabang mana karena atlet akan bersiap-siap sebelumnya," kata Zaini.
LADI juga menerbitkan buku panduan bagi para atlet, pelatih, dan praktisi olahraga terkait pencegahan doping, termasuk daftar zat-zat yang dilarang dalam kompetisi olahraga.
"Sebenarnya, LADI tidak memberikan anjuran terkait suplemen makanan yang boleh atau tidak boleh dikonsumsi atlet. Kami hanya meminta para atlet untuk mengikuti ahli nutrisi olahraga dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI)," katanya.
LADI, menurut Zaini, telah lepas dari sanksi Badan Anti Doping Dunia (WADA) pada Februari 2017 sehingga lebih menjamin Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games.
"WADA lebih yakin terhadap Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games. Jika kami masih mendapatkan sanksi, tuan rumah Asian Games bisa dipindah," ujarnya.
Zaini mengatakan sistem kerja dan sumber daya manusia LADI telah diakui dunia meskipun LADI juga harus menguji sampel doping ke laboratorium yang mendapatkan akreditasi WADA.
"Laboratorium terakreditasi di Asia itu ada di Thailand, India, Qatar, China, Jepang, dan Korea. Kami terus berkomunikasi dengan INASGOC terkait laboratorium mana yang telah mendapatkan akreditasi," katanya.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018