"Ribuan botol minuman keras ini merupakan hasil penyitaan dan razia yang dilakukan jajaran Polres Sukabumi Kota dalam menciptakan keamanan dan ketertiban di masyarakat," katanya di Sukabumi, Rabu.
Menjelang bulan suci Ramadhan, Kapolsa sudah menginstruksikan jajarannya untuk gencar melakukan operasi pemberantasan berbagai penyakit masyarakat, salah satunya dengan memberantas peredaran minuman keras.
Ia memerintahkan polisia yang bertugas mulai dari polda, polres hingga polsek untuk mengawasi peredaran alkohol.
Pemberantasan ini juga merupakan komitmen Polri yang dibantu TNI dan ulama untuk merazia secara rutin tempat-tempat yang disinyalir menjadi lokasi peredaran minuman keras.
"Minuman keras selalu menjadi kunci permasalahannya seperti terjadinya kasus kriminalitas yang awal mulanya si pelaku mengkonsumsi minuman keras," tambahnya.
Di sisi lain, Agung mengatakan regulasi penjualan alkohol oleh perusahaan maupun toko farmasi pun harus diawasi secara ketat dan tidak memperbolehkan masyarakat umum membeli alkohol dalam jumlah banyak.
Terkecuali alasan dan surat izinnya jelas untuk kebutuhannya tetapi tidak disalah gunakan seperti untuk membuat minuman keras oplosan. Seharusnya ada aturan yang mengikat sehingga warga tidak menjadi korban akibat mengkonsumsi minuman keras oplosan.
Sekarang di tingkat pusat sedang ada koordinasi dengan kementerian, dan diharapkan ada aturan ketat sehingga warga tidak dipermudah membeli alkohol, tiner maupun spirtus secara bebas.
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018