Komandan Distrik Militer 0111/Bireuen Letkol Inf Amrul Huda kepada wartawan di Bireuen, Jumat, menyatakan penemuan ladang ganja itu berawal dari laporan warga tentang aktifitas keluar masuk orang-orang tidak dikenal ke pedalaman Peulimbang yang diduga kembali menanam dan menjual ganja.
Berdasarkan informasi tersebut Kodim 0111/Bireuen di bawah komando langsung Dandim Amrul melaksanakan patroli ke lokasi yang diinformasikan oleh warga, yang merupakan lokasi ladang ganja yang telah dimusnahkan satu bulan yang lalu.
Menurut Pasiintel Kodim 0111/Bireuen Kapten Inf Adi Boy ada penanaman baru pohon-pohon ganja di lokasi tersebut, para pelakunya menebangi pohon-pohon di kawasan hutan lindung tersebut untuk perluasan area tanam ganja.
Personel Kodim Bireuen yang berjumlah 65 orang diperkuat oleh warga setempat kemudian mencabut/memotong dan membakar ganja di ladang tersebut.
Tidak jauh dari tempat tersebut TNI juga menemukan jejak-jejak lintasan orang dan setelah melakukan penelusuran menemukan lagi ladang ganja siap panen seluas lebih kurang lima hektare menurut Amrul.
Aparat kemudian menanami area bekas ladang ganja itu dengan 150 pohon, termasuk di antaranya pohon torem yang didatangkan secara khusus dari Kepulauan Yamdena, Maluku.
"Semoga apa yang kami lakukan sedikit menggugah masyarakat untuk sama-sama bangkit melawan maraknya peredaran dan penggunaan Narkoba. Ini adalah the real proxy war yang harus dilawan. Jika kita diam maka tunggulah waktunya kehancuran generasi bahkan kehilangan generasi akan benar-benar terjadi," tutur Amrul.
Baca juga: 9,2 hektare ladang ganja di Aceh Besar dimusnahkan
Pewarta: Mukhlis
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018